Minggu pagi, dan keadaan tubuh ini masih belum juga maksimal. Ya, sudah sejak hari selasa, ketika aku masih berada di Jakarta, suaraku sudah mulai berubah. Seperti makanan yang sudah kelebihan bumbu, masih juga ditambahin garam, selasa malam,nya ketika pulang ke Purwokerto naik kereta, angin dari satu gerbong entah kenapa terasa menuju padaku semua. Alhasil, jadilah aku yang seperti sekarang ini, batuk, pilek yang tak kunjung sembuh, padahal besok aku harus melakukan medical check up di salah satu lab di Purwokerto untuk keperluan pekerjaan. Pekerjaan, ya, kalau medical check up ini menunjukan tak ada yang salah dengan badanku, aku akan memperoleh pekerjaan. My first ever job. Dan itu langsung merantau jauh dari rumahku yang di purwokerto, di jawa. Pekerjaan pertamaku akan aku lakukan di Kalimantan.
Kalimantan. Sebagaimana layaknya sebagian besar lulusan mahasiswa pertanian di kampusku, jalur setelah lulus terbagi dua, satu di kebun, satu di bank. Seperti itulah kenyataanya, hampir semua temanku, kalau tidak bekerja di bank, ya berangkat ke kebun di kalimantan. Itulah nasib ex'mahasiswa pertanian, ketika mencari kerja, tidak begitu banyak lowongan yang membutuhkan jasanya, kecuali beberapa perusahaan pertanian. Kampusku termasuk beruntung. Tidak sedikit perusahaan pertanian maupun perkebunan yang sengaja datang ke kampus untuk melakukan penyaringan bagi tenaga kerja mereka, disaat yang lain justru sibuk mencari-cari lowongan pekerjaan, kita justru lowongan itu yang mencari kami. Seperti itu pula bagaimana aku bisa lolos sampai ke tahap terakhir ini, salah satu perusahaan sawit swasta datng mencari tenaga kerja untuk perusahaan mereka ke kampus kami.
Kalimantan. Tidak terbayang sebelumnya aku akan bekerja disana. Akses jalan susah, jauh dari rumah, jauh dari peradaban terdekat, masyarakat yang masih tradisional, dan yang paling membuatku khawatir, internet susah. Jika menilik ke berbagai hal tadi, tentu sudah dapat untuk meruntukan niat seseorang untuk bekerja di kebun di kalimantan. Aku pun awalnya menolak ketika diajaka teman untuk mendaftar ke kebun-kebun itu. Namun seiring berjalannya waktu, satu demi satu temanku berterbangan kesana, aku dengar cerita-ceritanya, dan ternyata, tidak sebutuk yang aku kira. Maka ketika ada perusahaan sawit yang datang kekampus, tidak aku lewatkan kesempatan itu. Dan aku lolos. Ini sedikit membuatku percaya diri, bahwa aku bisa melakukan apapun ketika aku mau. Sebuah statement yang selama ini memang tertanam di benakku dengan sangat kokoh.
Bekerja di kalimantan berarti aku harus siap merelakan banyak sekali hal. Jauh dari keluarga, hidup mandiri, No internet mean no anime, no dorama, no entertainment. Aku hanya bisa berharap semoga memperoleh site yang sudah cukup maju sehingga ,sinyal maupun internet bisa didapatkan dengan cukup mudah, karena hingga saat ini, separuh aku adalah dunia maya, dunia internet. Masih tak terbayang aku tanpa internet. This is Sick.
image source: butonutara.blogspot
Assalamu'alaikum^^ kakakku juga kerja di kalimantan, lulusan pertanian juga lol. Dulu kerja di perusahaan kelapa sawit di Kalteng, akhirnya mendaftar jadi PNS di sana :) Alhamdulillah sekarang dah disana dengan anak istri dan sekarang menanti anak kedua. walaupun di pedalaman, jangan khawatir internet tetep ada kok, bahkan aku sering skype-an dengan beliau untuk melihat keadaan ponakan lol
BalasHapus